Analisis Hasil Rendah Palsu untuk Sampel Trigliserida Tinggi yang Tidak Normal

Mindray 2021-05-13

gln9-s0@pc

oleh Dr. Jiang Xiaojun
Wakil Kepala Laboratorium
Rumah Sakit Terafiliasi Pertama Universitas Shaoyang, Provinsi Hunan, Tiongkok

 

Karena adanya perubahan struktur pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat, hiperlipidemia telah menjadi fenomena umum dalam masyarakat saat ini di antara pasien, khususnya yang memiliki kadar trigliserida (TG) dan kilomikron (CM) yang tinggi. Hal ini juga menyebabkan gangguan yang cukup signifikan pada pengujian biokimia. Dalam praktik klinis, gangguan lipemia bisa dievaluasi dengan indeks serum dan konsentrasi TG.

 

Dalam kasus ini, sampel dikirimkan ke laboratorium untuk mendeteksi penyebab nyeri perut pada pasien, dan sistem memberikan peringatan atas daya serap yang tidak normal. Hasil TG hanya 3,75 mmol/L, yang tidak konsisten dengan status sampel yang sudah ditandai sebagai lipemia parah. Kami memeriksa kurva reaksi TG dan menemukan bahwa nilai densitas optik (OD) reaksi naik dengan cepat ke atas lalu mulai menurun. Saat reaksi mencapai titik akhirnya, nilai OD hanya seperenam dari nilai puncaknya, dan hal tersebut menyebabkan hasil rendah yang palsu. Setelah dilusi sampel manual, hasilnya adalah 67,2 mmol/L, yang jauh lebih tinggi dari batas atas linieritas 20 mmol/L dari TG. Kami juga menjalankan ulang sampel ini pada sistem deteksi lainnya, hasil pengujiannya masih jauh lebih rendah daripada konsentrasi yang sebenarnya.

gln9-s1@pc
Gambar 1: Kurva reaksi TG tidak normal

Metode kolorimetri titik akhir digunakan untuk uji kadar TG. Saat titik ekivalen reaksi tercapai, semua analit diubah menjadi produk, dan daya serap tidak lagi naik atau turun. Prinsip pengukuran yang ditampilkan dalam panduan petunjuk reagen TG merupakan metode oksidase yang melibatkan reaksi warna “Trinder” (Gambar 2).

gln9-s2@pc
Gambar 2: Prinsip reaksi

Karena konsentrasi TG yang sangat tinggi dalam sampel, kecepatan reaksi akan menjadi sangat cepat. Oksigen dalam larutan reaksi cepat habis dan oksigen baru gagal terlarut ke dalam larutan dan bergabung dengan reaksi secara tepat waktu. Dalam keadaan tersebut, reaksi akan terhenti atau bahkan terbalik, yang akan menyebabkan hasil tidak akurat (biasanya lebih rendah dari konsentrasi sebenarnya). Sistem kimia terintegrasi Mindray bisa memantau kurva reaksi secara waktu nyata, dan memberikan penanda alarm cerdas saat menemukan karakteristik daya serap yang tidak normal. Setelah teridentifikasi, sistem akan memicu fungsi dilusi otomatis, dan memberikan hasil bacaan yang lebih andal.

 

Kasus konsentrasi TG yang tinggi bersifat cukup umum dalam praktik klinis. Jika teknisi laboratorium tidak bisa menemukan kelainan secara tepat waktu, hasil yang salah bisa dilaporkan. Bahkan jika kurva reaksi tidak normal bisa dideteksi oleh individu yang berpengalaman, tinjauan dan dilusi manual secara berulang-ulang akan menurunkan efisiensi kerja. Jadi, penanda alarm cerdas ditambah dengan fungsi penjalanan ulang otomatis dalam sistem pengujian terintegrasi sangat bermanfaat untuk memastikan keandalan dan efisiensi laboratorium

 

Untuk sistem kimia tertutup terintegrasi, beberapa indeks telah dikembangkan di dalam perangkat lunak, yang bisa membantu sistem memantau kurva reaksi dan memberikan penilaian terhadap reaksi yang tidak normal. Dalam antarmuka perangkat lunak pada gambar 3, P1 dan P2 mengacu pada nomor urutan titik daya serap pada kurva reaksi. Perangkat lunak bisa menghitung nilai P2 dikurangi P1 (P2-P1) secara otomatis. M dan N masing-masing mengacu pada nilai minimum dan maksimum (P2-P1) untuk mengidentifikasi adanya kelainan pada proses reaksi.

gln9-s3@pc
Gambar 3: Pengaturan indeks untuk alarm kurva reaksi tidak normal

Melalui pemantauan kurva reaksi dan fungsi algoritme, penganalisis bisa mengidentifikasi kelainan secara otomatis dan memberikan tanda “RE”, dan selanjutnya memicu fungsi dilusi otomatis. Setelah dilusi dan penjalanan ulang otomatis, kurva reaksi kembali normal dan hasil pengujian adalah 68,4 mmol/L, yang selaras dengan hasil yang diperoleh dari dilusi manual (Gambar 4).

gln9-s4@pc
Gambar 4: Kurva reaksi normal setelah dilusi otomatis sampel

Sistem pengujian AAA terintegrasi memiliki basis data pengujian yang kuat di dalam perangkat lunaknya. Misalnya, data aplikasi (volume R1/R2/S, waktu reaksi, panjang gelombang Pri./Sek., rentang linearitas, aturan penjalanan ulang) dan data pemantauan reaksi (pasangan carry-over, aturan pemeriksaan penipisan substrat, aturan pemeriksaan reaksi Trinder, dan aturan pemeriksaan efek Hook). Basis data yang kuat bisa membuat sistem pengujian lebih efisien dan cerdas, serta lebih ramah pengguna. Secara keseluruhan, sistem kimia AAA terintegrasi bisa sangat meningkatkan efisiensi, mempersingkat waktu TAT, mengurangi potensi risiko kesalahan, serta meningkatkan tingkat kepuasan klinis dan pasien.

gln9-s5@pc