Deteksi Uji secara Imunologi Kadar Antibodi Netralisasi SARS-CoV-2 Episode 1: S- RBD IgG

Mindray 2021-06-03

gln44-s0@pc
gln44-s2

Saat ini tidak ada pengobatan yang bersifat aman dan efektif untuk gejala COVID-19 yang paling parah. Kurangnya tindakan pengobatan yang efektif menandakan bahwa vaksin merupakan satu-satunya cara untuk mengakhiri dampak pandemi yang merusak. Untungnya, beberapa jenis vaksin telah dikembangkan untuk melawan SARS-CoV-2.

gln44-s3

SARS-CoV-2 S-RBD mengikatkan dirinya ke ACE2 untuk menginfeksi sel inang. Penelitian telah menunjukkan bahwa antibodi netralisasi yang utamanya bertindak sebagai S-RBD bisa mencegah SARS-CoV-2 RBD untuk berikatan dengan ACE2. Vaksin bisa merangsang sistem kekebalan untuk menghasilkan antibodi netralisasi. Tingkat perlindungan yang diberikan oleh vaksin ini, atau dengan infeksi sebelumnya, bisa dibuktikan dengan mendeteksi antibodi netralisasi.

gln44-s4
Mengidentifikasi antibodi netralisasi bisa membantu mengindikasikan
  • Respons kekebalan yang disebabkan oleh infeksi alamiah dan vaksinasi (pasca vaksinasi).
  • Pentingnya informasi bagi penerima vaksin untuk mengetahui respons daya tahan yang sebenarnya sebelum divaksinasi. Pemerintah bisa mendistribusikan vaksin secara tepat ke populasi yang berisiko lebih tinggi, seperti petugas layanan kesehatan.

Mengapa menggunakan pemeriksaan Imunologi

Pendekatan konvensional adalah dengan melakukan Uji Netralisasi Virus (VNT).

  • Metode standar
  • Persyaratan keamanan hayati yang tinggi
  • Membutuhkan waktu lebih lama
  • Sumber daya laboratorium sangat terbatas dan biaya yang tinggi

Kekurangan VNT menandakan bahwa uji pemeriksaan Imunologi sangat penting untuk mengevaluasi vaksin, baik dalam uji klinis maupun sebagai bagian dari program imunisasi nasional.

 

Kita bisa menyimpulkan hasil VNT secara efektif dengan melakukan Test Netralisasi Plaque Reduction (PRNT)

gln44-s5@pc

Pemeriksaan Imunologi Chemiluminescent merupakan pilihan yang andal untuk memantau tingkat efikasi vaksin

  • Pemeriksaan Imunologi dapat mendeteksi antibodi
  • Antibodi yang dapat melindungi hanya mencakup 1%-3% dari jumlah antibodi yang beredar (IgGs)
  • Tabel di bawah mengilustrasikan perbedaan dalam teknologi pemeriksaan Imunologi
gln44-s6

 Rancangan Antibodi S-RBD IgG Mindray

gln44-s7
Di mana RBD berada

Protein Spike terdiri dari dua domain, S1 dan S2, yang bertanggung jawab atas pengikatan terkait.

 

Domain S1 mengandung protein Domain Pengikat Reseptor (RBD) yang terlibat dalam pengenalan dan pengikatan reseptor sel inang, sedangkan domain S2 mengandung peptida fusi putatif serta heptad repeat HR1 dan HR2.

  • Uji antibodi S-RBD IgG dirancang untuk mencerminkan mekanisme perlindungan in vivo
  • Bisa mendeteksi antibodi netralisasi secara khusus
gln44-s8
gln44-s9